Rabu, 15 Februari 2012

Permainan Tradisonal : Sebuah Kisah Klasik Anak Kota


Seiring perkembangan teknologi, permainan tradisional seperti petak jongkok, petak umpet, benteng, atau pun galasin sudah tidak pernah kita dengar lagi. Khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Para orangtua muda zaman sekarang memilih untuk membelikan anaknya video game, mobil-mobilan, dan robot-robotan daripada mengajarkan permainan tradisional seperti petak jongkok dan galasin. Padahal, selain tidak memerlukan biaya, permainan tradisional tersebut juga banyak mengajarkan kreativitas dan kerja sama dalam tim yang tentunya akan sangat berguna untuk tumbuh kembang anak di masa yang akan datang.
Kotor, bahaya, atau pun tidak ada waktu, sering kali dijadikan para orangtua untuk tidak mengajarkan permainan-permainan tradisional tersebut. Oleh karena itu, dalam blog ini saya ingin mengulas permainan anak dari segi positif maupun negatif, tradisional atau pun modern. Dalam blog ini, saya tidak mengajak pembaca untuk mewajibkan anaknya memainkan tradisonal. Saya hanya ingin para pembaca memberikan porsi, walaupun sedikit, kepada anaknya untuk memainkan permainan tradisonal yang sangat berguna ini.
Salut kepada beberapa stasiun TV yang menyelipkan acara permainan tradisonal anak daerah dalam siarannya. Selamat membaca. >.<